Pacitan berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan, sedap-sedapan,
tambul, yaitu makanan kecil yang tidak sampai mengenyangkan. Hal ini
disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk
memenuhi kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan; tidak
cukup. adapula yang berpendapat bahwa nama Pacitan berasal dari “Pace”
mengkudu (bentis : Jaka) yang memberi kekuatan. Pendapat ini berasal
dari legenda yang bersumber pada perng Mengkubumen atau Perang Palihan
Nagari (1746-1755) yakni tatkala Pangeran Mangkubumi dalam peperangannya
itu sampai ke daerah Pacitan
. dalam
suatu pertempuran ia kalah terpaksa melarikan diri ke dalam hutan
dengan tubuh lemah lesu. berkat pertolongan abdinya bernama Setraketipa
yang memberikan buah pace mask menjadikan kekuatan Mangkubumi pulih
kembali. Akan tetapi nampaknya nama Pacitan yang menggambarkan kondisi
daerah Pacitan yang minus itulah yang lebih kuat. hal itu disebabkan
pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) nama tersebut telah
muncul dalam babat Momana.
geografi
Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur.
Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di utara,Kabupaten
Trenggalek di timur
, Samudra
Hindia di selatan, serta Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat.
Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan kapur, yakni bagian dari
rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.
Pacitan juga dikenal memiliki gua-gua yang indah, diantaranya Gua Gong,
Tabuhan, Kalak, dan Luweng Jaran (diduga sebagai kompleks gua terluas di
Asia Tenggara). Di daerah pegunungan seringkali ditemukan fosil
purbakala.
makanan khas
Makanan khas Pacitan adalah nasi tiwul
, bahkan
penganan ini dahulu merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi
masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan
Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari gaplek (umbi dari ketela pohon yang
dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar