Maksiat, salah satu penyebab datangnya adzab dan kutukan.
Rasullulah bersabda dalam sebuah hadits:
Cobalah lihat nasib yang menimpa kaum
Luth, yang menampakan terang-terangan maksiat (yaitu homoseksual)
sehingga Allah menempatkan adzab atas mereka.
Yaitu terhadap penduduk kota Sodom, negerinya kaum Luth.Sesungguhnya Kami akan menurunkan adzab dari langit atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. (al-Ankabut: 34)
Dalam sebuah hadits Rasullulah bersabda:
Wahai para Muhajirin: ada 5 perkara (sebab kehancuran). Jika kalian ditimpa 5 perkara tersebut dan aku belindung kepada Allah agar kalian tidak menjumpainya.
- Tidaklah muncul perbuatan keji pada suatu kaum hingga mereka melakukan terang-terangan melainkan akan menyebar di tengah-tengah mereka wabah tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada nenek moyang sebelum mereka.
- Tidaklah megurangi takaran dan timbanagnn melainkan akan ditimpakan kepada mereka paceklik, kesempitan (krisis) ekonomi dan kesewenang-wenangan (kezhaliman) para penguasa atas mereka.
- Tidaklah mereka menahan zakat harta mereka melainkan akan ditahan hujan atas mereka, seandainya bukan karena hewan ternak, niscaya tidak akan turun hujan atas mereka.
- Tidaklah mereka melanggar perjanjian yang ditetapkan Allah dan Rasul-nya melainkan Allah akan menguasakan musuh-musuh dari luar kalangan mereka atas mereka, lalu merampas sebagian yang ada ditangan mereka.
- Selama pemimpin-pemimpin mereka tidak berhukum kepada Kitabullah dan memilih yang terbaik dari yang diturunkan Allah melainkan akan Allah jadikan musibah diantara mereka sendiri.
Hadits Nabi yang mulia ini seakan membuka
mata kita bangsa Indonesia khusunya (terkhusus lagi kaum Muslimin) akan
bencana dan malapetaka yang sedang menimpa kita ! Penyakit-penyakit dan
borok-borok yang ada di tengah-tengah kita yang merupakan sebab
bencana!
Sungguh amat menakutkan ! Betapa tidak,
tidak ada satu perkarapun yang Rasullulah berlindung diri kepada Allah
darinya, melainkan telah terjadi ditengah-tengah masyarakat kita dan
tidak ada satu bencanapun yang disebutkan Rasullulah melainkan telah
menimpa kita. Innaa lilahi wa ilaihi raji’un.
Mulai dari perbuatan keji seperti zina,
penjarahan, kekerasan dan kejahatan lainnya yang dilakukan secara
terang-terangan tanpa malu dan ditutup-tutupi lagi.
Kecurangan-kecurangan dalam praktek ekonomi dan perdagangan yang
dijumpai dimana-mana, serta praktek-praktek korupsi dan monopoli dan
lain-lain.
Orang-orang kaya yang acuh tak acuh
dengan kewajiban zakat mereka hingga lebih senang menimbun barang/harta,
walau dengan praktek riba seperti deposito atau menghambur-hamburkan
harta dengan rekreasi ke negera-negara kafir.
Aturan-aturan dan Rasul-Nya yang bukan
saja dilanggar bahkan dilecehkan, sampai pemimpin-pemimpin mengambil
hukum-hukum jahiliyah sebagai undang-undang mereka.
Maka janganlah ratapi nasib bangsa yang
seperti itu keadaannya, tidak ada gunanya teriakan-teriakan,
ratapan-ratapan di jalan-jalan, demonstrasi, unjuk rasa, aksi mogok
makan, atau teriakan reformasi.
Jika demikian kondisi bangsa ini, tidak
akan berubah walaupun tangisan air mata darah ! Apabila hal-hal tersebut
(demonstrasi, unjuk rasa, mogok makan) adalah bid’ah munkarah!
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatau kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (ar-Ra’d: 11)
Maka terjadilah ketentuan Allah: wabah
penyakit yang merenggut banyak korban, kelapan, krisis moneter,
kezhaliman (kelaliaman) penguasa, musuh-musuh dari selain kalangan kaum
Muslimin dan menjarah harta mereka, perpecahan dan perang saudara yang
mengakibatkan jatuhnya koban karena fanatisme daerah, partai bahkan
karena fanatisme klub sepak bola!!
Benar-benar semua itu merupakan bala dan
azab bagi bangsa ini. Hendaknya bangsa ini mengambil pelajaran bagimana
Allah membinasakan kaum Nuh, kaum `Ad, kaum Tsamud, kaum Luth, penduduk
Madyan dan nasib Fir’aun dan kroni-kroninya dengan azabnya yang amat
keras, disebabkan kedurahakaan dan kezhaliman mereka. Dan jangan
terpedaya dengan keadaan dunia, kemegahan dan segala kekuasaan serta
kekuatan mereka. Ingatlah firman Allah :
Adzab Allah pasti akan mengenai orang-orang dzalim, lihatlah kehancuran umat-umat yang zhalim sebelum mereka!!Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang dzalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka, sampai hari yang pada waktu itu semata (mereka) terbelalak. (Ibrahim: 42)
Dan begitulah adzab Rabbmu apabila ia mengazab penduduk-penduduk negeri yang berbuat dzalim, sesungguhnya adzab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras. (Hud : 102)